Tuesday, October 24, 2006

“Idul Fitri” Theme Song Lebaran Trans TV

Saat menjelang ramadhan, pihak manajemen menanyakan mungkin ga gue bikin lagu bertemakan lebaran? Gue pikir, iya sih… banyak orang mulai mengerjakan lagu religi, tapi sedikit saja yang bikin lagu lebaran. Gue bilang gue akan coba. Ini ngebuat gue excited karena berarti ini pertama kalinya gue bikin lagu bertemakan religi, trus ini juga amal yang bisa gue kerjakan dalam bidang yang gue kenal dan jalani.

Ternyata ga segampang yang di pikir. Gue harus bolak-balik buka Al-Qur’an, baca buku agama, mencari lirik yang sesuai. Setelah berhari-hari akhirnya gue berani membuat demo lagu ini dengan gitar. Pihak Trans TV yang mendengar lagu ini kemudian tertarik untuk menjadikan lagu yang di beri judul “Idul Fitri” ini sebagai Theme Song Lebaran stasiun televisi Trans , mereka meminta versi akustik secara khusus. Nice Surprise.

Lagu “Idul Fitri” ini akhirnya gue produksi dalam 3 versi. Versi akustik, versi full, dan versi remix. Yang membedakan dari tiap versi ini hanya musiknya saja, lagunya tetap sama. Versi akustik gue bikin bareng Ering, gitaris Baron Band. Ari Bias mengerjakan versi full dan versi Remix dikerjakan DJ Gasanov dari Triniti Remixer DJ School. Tujuan sampe di bikin 3 versi adalah sebagai pilihan bagi pendengar.

Single ini di sebar di radio, kalo ingin mendapatkan lagu ini, bisa di download (bekerja sama dengan Mobafone) dan kita ga bikin single ini secara konvensional dalam artian tidak ada dalam bentuk CD dan kaset. Mulai tanggal 21 oktober lalu, lagu “Idul Fitri” bisa di denger di setiap iklan program lebaran Trans TV.

Lagu “Idul Fitri” gue persembahkan sebagai kado untuk semua saudara muslimin, juga untuk saudara yang non muslim, karena pesan dalam lagu ini adalah ber-idul fitri dalam kebersamaan.

Selamat Idul Fitri 1427H
Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Semoga di terima seluruh amal ibadah dan kembali kepada fitrah…
Amin.

-Yunika-

Saturday, October 14, 2006

Baron dan Kafilah

Wah, gue ngalamin minggu yang super padat. Tapi semua banyak hal positif yang gue dapet. Salah satunya adalah mengisi album “Baron dan Kafilah”, sebuah album Islami yang peluncurannya tanggal 15 Oktober 2006 ini.

Album ini memang gak di sengaja di luncurkan di bulan ramadhan. Yang gue tau, Baron udah punya materi album ini udah lama. Tapi mungkin kesempatannya launching justru dateng pas di bulan ramadhan.

Awalnya, waktu gue dateng ke rumahnya, tiba-tiba Baron memperdengarkan materi lagu yang liriknya religi. Tapi musiknya enggak religi banget, maksudnya touch rock Baron di sini kental banget gak kayak lagu religi pada umumnya. Eh, tiba-tiba Baron menyodorkan satu lagu untuk gue isi, saat itu juga, iseng banget! Langsung deh dia sibuk ngepas nada dasar, nge-set komputernya biar pas dengan nada dasar gue, trus langsung rekaman. Baron itu salah satu orang yang sangat spontan yang gue tau, so speak out loud hehe… tapi ternyata beberapa minggu kemudian gue dapet kabar kalo ternyata Baron mau ngerilis album ini. What a wonderful news!

Album ini di dukung oleh banyak temen-temen Baron, yang juga ngisi sebagai featuring. Diantaranya ada Jhody Bejo, Irang (Eks vokalis BIP), Arry Syaff (Eks Vokalis Baron Band), Lucky (Vocalist band Anima) dan ada Tiara Lestari, model Internasional yang kini come back ke Indonesia. Selain itu masih ada nama-nama lainnya, Jimi, Elmo, Indra Insecta, Raul, Lee-Man, dan musisi lain yang ngedukung ada nama-nama Ronald (Eks Drummer Gigi), Thomas (Bassist Gigi) dan Yuke (Bassist Dewa 19).

Ini adalah pertama kalinya gue menyanyikan lagu religi dalam sebuah album. Pengalaman ini betul-betul berharga, karena gue mendapatkan suatu kenikmatan yang berbeda. Mendapatkan kesempatan ini adalah anugerah, karena gue bisa berbagi pengalaman bathin yang jauh lebih nikmat, syiar. Bila pada akhirnya lagu yang gue nyanyiin bareng Lucky (Vokalis Band Anima) “Surat Untuk Si Penggoda” menjadi salah satu lagu yang diandalkan dan di buatkan video klipnya, gue bersyukur, gue ga pernah berambisi untuk itu. Niat gue adalah untuk berbagi, tulus tanpa ada embel-embel. Namun sepertinya Allah memberi kesempatan yang lebih saat ini, benar-benar patut di syukuri.

Well guys, karya ini mungkin sedikit berbeda… tapi mudah-mudahan ini bukan hanya bisa dinikmati, tapi juga diresapi… membuat kita menjadi jiwa yang lebih baik setiap harinya.

Walk with me… I need you to learn…

Selamat menunaikan ibadah shaum ramadhan… Semoga meraih kemenangan.



Always,
-Yunika-

Ps: Thx to EXR for the wardrobe
Thx to Bharata for the Clip
Thx to mas Carry for the pics, nice shoot :)

Friday, September 29, 2006

Proses ke proses…


Agak lama ya gue ga nulis di blog, minggu demi minggu yang sibuk, kegiatan yang terus menerus, hard week, hard work, tapi gue happy karena proses agenda-agenda gue terus berjalan.

Dimulai dari Magical Journey of Yovie Widianto, yang ‘Gila’ keren banget, menginspirasi dan mendorong gue buat berkarya. Kok bisa? Melihat keseluruhan konser ini, di atas panggung, di belakang panggung, di balik produksi, what an art! Tapi yang paling gue liat adalah proses semua itu, hingga bisa di bilang meraih sukses pada akhirnya. Melalui berbulan-bulan produksi, latihan, kerja keras, tekanan dan semangat serta pastinya talent dari sang maestro Yovie, hingga kesibukan saat hari H, semuanya ga sia-sia saat konser berjalan memuaskan. Dari apa yang gue lihat, gue dengar, gue amati, gue banyak belajar dari konser dengan musikalitas tinggi ini. Sukses adalah buah dedikasi, dan proses adalah elemen yang gak mungkin terpisah didalamnya.

Apa yang gue jalani sekarang adalah pilihan. Kadang gue bingung, begitu banyak hal yang harus gue selesaikan, tanggung jawab yang harus gue kerjakan di proyek album gue, tenggat waktu yang mengejar hingga akhirnya gue berhenti sesaat… menghela nafas dan melihat ke belakang… tersenyum lagi, semangat lagi. Melihat semua hal yang udah gue selesein, proses yang gue jalani.

Seperti pemotretan tanggal 20 september kemarin, adalah salah satu proses lagi yang udah gue lalui. Pemotretan yang tertunda ini, berjalan lancar. Tentunya semua itu karena didukung oleh team management. MJ, my business development manager, menggandeng EXR untuk wardrobe yang akan gue pakai. Keren banget deh, gue suka banget produk ini dari pertama gue liat. Yang ga kalah pentingnya adalah peranan Ayang Kalake, salah satu fotografer handal di Indonesia. Pemotretan yang di ambil di kediaman Baron ini berjalan selama 6 jam, cukup melelahkan tapi bener-bener menyenangkan. Foto-foto ini akan gue pakai untuk profile, website, blogspot hingga ke cover. Jadi, hasil pemotretan ini juga pasti bakalan bisa lo liat di sini. Seneng deh bisa berbagi dan ngeliat bersama proses yang udah gue lalui…

Thanks banget to Pak Indra dari EXR progressive atas kerjasamanya, Ayang Kalake untuk foto-fotonya, Baron buat ngijinin rumahnya buat di pake pemotretan ini.

Last but not the least… Thanks teman-teman baru-ku yang udah berkunjung dan berkomentar di blog ini. I really appreciate that! Setiap dukungan yang terucap menambah semangat gue buat terus berkarya. Makasih udah berbagi….

Keep the spirit!


Thursday, September 14, 2006

The Interview @HardRock Fm Jakarta

Guys, hari senin kemarin tgl 11 September gue ada interview di HardRock Fm.
Selain interview, gue juga live perform di acara ini… bareng Eqi, gitaris gue, kita nyiapin 4 lagu. Interview ini cukup menarik buat gue. Terlebih dengan pertanyaan penyiarnya Melanie dan Iwed yang nanyain kemana aja gue selama ini. Yup, itu juga sesuatu yang blum gue ceritain di blog ini.

I’ll tell you now…
Dari terakhir gue ngeluarin album “Kemana Dimana” hitsnya “Kini” tahun 2000, setelah masa-masa promosi, rencananya gue mo bikin album repackage. Tapi saat itu gue ke pilih buat ikut song festival di Shanghai, China, wakil dari Indonesia bareng Andien. Balik dari sana, label gue pada waktu itu memutuskan buat bikin album baru sekalian di banding album repackage. Baron jadi music director buat album baru ini.

Selama pembuatan album ini, ada beberapa lagu yang di ambil jadi soundtrack film. “Titik Hitam” buat film “Titik Hitam” juga, saat itu gue di minta Andi Rianto buat nulis liriknya, perform di lagunya, dan jadi cameo di filmnya. Trus di film “Andai Ia Tahu” film Marcel ma Rachel Maryam, lagu “Putri Tidur” jadi salah satu soundtracknya juga. “Putri Tidur” adalah karya Seki Show, japanese yang terlibat di album gue, dan gue nulis liriknya. “Satu Ruang” yang gue bikin lagu dan liriknya, jadi soundtrack di film “Tak Biasa” film karya Jose Purnomo di mana Duta dan Melanie Putria yang jadi pemeran utamanya. Dan “Lelah” mengisi soundtrack film "9 Naga"

Setelah 3 tahun, dan harus memulai lagi album baru, dengan lagu-lagu tambahan baru, gue memutuskan untuk back to school dulu. Nyelesein kuliah gue yang terbengkalai, agak ter-anak tirikan. Back to family too… karena gue jarang pulang ke Bandung, rasanya nyaman dan feels home banget. Bisa banyak waktu buat keluarga dan juga konsen buat kuliah. 1 tahun lebih konsentrasi gue lebih banyak buat sekolah. Meski gue masih keluar kota buat job, tapi dengan catatan gak ganggu jadwal kuliah yang gue padetin. Saat-saat ini, gue lebih memilih buat “bekerja di belakang layar” dengan nulis lirik buat lagu mas Yovie Widianto buat artis baru, atau pun menulis lagu dengan Baron di mana Lagu “Pembuka Hati” compose by Baron dan gue, di ambil jadi salah satu lagu untuk album “Helena”, salah satu finalis Indo Idol pertama. Oh ya,gue juga di kontrak jadi model iklan body scent “Vitalis” 2005-2007. Selain itu, gue ngisi jadi featuring buat album Shiva” produksi BMG dan juga album “Yovie&The NUno” produksi Sony Music Indonesia.

I never leave music… It’s my world.

Ketika gue dah beresin kuliah, hal selanjutnya yang akan gue lakuin adalah produksi album yang tertunda. Bareng team dari management, kita dah memulai program itu sekarang. Sempat terselip juga untuk mengerjakan lirik “Kemenangan Hati” Indo Idol 2006. Tapi proses terus berjalan. Di Interview kemaren, ada 1 lagu baru yang gue selipin untuk dinyanyiin secara langsung. “Jawabannya Tidak” adalah salah satu lagu yang bakal diproduksi buat album gue selanjutnya. Lagu ini bercerita tentang penolakan terhadap cowok yang suka ma gue. It’s not my true story anyway hehe hanya jawaban dari sebuah lagu yang gue denger di radio, yang memohon-mohon dengan memelas buat menerima cintanya. Gue pikir, gue harus jawab dengan riang dan fun dan jadilah lagu ini.

So what do you think? Sekarang gue terus ngumpulin lagu karya gue sendiri, buat album gue nanti. It will be so me. I still live to learn, learn with love, and love to share that with you...

Friday, August 25, 2006

Sharing Your Stories With Me...

10 tahun lalu, gue denger satu cerita sedih dari adik gue sendiri. Sahabatnya, untuk kedua kalinya harus kehilangan seseorang yang dia cintai, pacarnya. Gila, dua kali pacaran, dua kali di tinggal pergi buat selamanya. Cerita ini nempel terus di kepala gue. Ter-influence, gue ngebuat satu lagu dengan judul “Satu Ruang”. Lagu mellow ini bukan cerita tentang orang yang di tinggal pergi untuk selamanya, tapi cerita tentang detik-detik terakhir ketika kita akan pergi meninggalkan orang yang kita cintai untuk selamanya. Yup, gue balik keadaannya.

Setelah album pertama gue keluar, gue coba untuk mengajukan lagu ini untuk di aransemen serius. Bareng Baron, gue nge-record lagu ini full aransemen. Musisi pendukung di lagu ini di antaranya mas Andi Rianto buat piano dan string section. Akhirnya lagu ini di pake buat film “Tak Biasa” , film Jose Purnomo, pemainnya Duta SO7 sama Melanie Putria.

Banyak lagu, atau lirik yang gue bikin bukan berasal dari pengalaman pribadi gue. “Satu Ruang” atau “Kemenangan Hati” adalah contohnya. Begitu juga buat album kedua gue next. Inspirasi bisa dateng mana aja, termasuk bisa dari elo. Gue belajar dari sekeliling, dari setiap cerita atau kejadian yang ada di sekitar gue. Gue seneng banget bila pada akhirnya bisa berbagi cerita lewat lirik dan lagu yang gue bikin. Tapi, kayaknya gue lebih seneng lagi kalo bisa membuat karya dari cerita lo ma gue. Berbagi cerita, berbagi karya, dan berbagi bahagia bersama. Gila, indah banget jadinya hidup ya hehe…

Jadi, gue seneng banget kalo lo bisa sharing cerita, any kind of story...LETS MAKE SONG TOGETHER!
-Yunika-

Friday, August 18, 2006

...On Grand Final Indonesian Idol 2006


Woww…aransemen yang keren banget di lagu “Kemenangan Hati”. Gue yakin mas Yovie juga pasti suka. Hmm, ada yang nanya ma gue versi asli nya yang mana sih? Sebenernya versi cepat ma versi slow dua-duanya versi original dari lagu ini. Saat sample di kasih ma gue buat di bikin lirik, masih dalam versi cepat. Tapi waktu demo di buat di studio, memang kita buat dua versi. Gue rasa, variasi ini akan membuat masyarakat lebih mudah memilih mana yang mereka suka.

Terlepas dari itu, gue suka dengan aransemen dua versi lagu ini saat final Indo Idol sabtu lalu. Memang terasa beda yah, tapi dua-duanya bagus. Nah, menurut gue sekarang tergantung penyanyinya untuk membuat versi mana yang lebih enak, bukan lebih bagus loh karena kan materi lagunya sama.

Gue liat, Ihsan maupun Dirly bawain lagu ini dengan usaha maksimal. Pastinya dong, soalnya ini final, udah ga ada besok-besok atau lain kesempatan lagi deh. Tapi yang perlu kita tau, bahwa sebuah kompetisi memiliki tingkat pressure yang tinggi. Rasa nervous, excited, bisa jadi ke arah yang positif atau negatif. Persiapan yang matang, bisa berantakan gara-gara nervous, atau over excited. Bisa jadi juga nervous dan excited ini justru membuat kita mengeluarkan kemampuan yang terbaik yang kita punya. Itu yang pernah gue alamin dari mengikuti kompetisi-kompetisi seperti ini hehe but, sejauh yang gue liat Ihsan ataupun Dirly enjoy, tenang dan percaya diri.
Dua-duanya bagus, punya khas sendiri yang berlainan. Tapi gue rasa Dirly memiliki penghayatan yang lebih malam itu. Bukan berarti Ihsan ga bagus, karena dia juga dah bernyanyi dengan baik. Gue yakin pendukung Ihsan-pun banyak dan keputusan ada di masyarakat.
Jadi siapa yang jadi Indonesian Idol 2006? Ini bukan tentang bagus atau jelek, cakep atau … (hehe) We’ll see then…

Process to “Kemenangan Hati”


Seperti pernah gue bilang, “Kemenangan Hati” adalah salah satu proses berarti yang gue lewati. Tapi mungkin gue belum bilang kalo sebagian lirik itu gue tulis dalam mobil travel perjalanan Jakarta-Bandung. Yup… saat orang-orang sekeliling gue tidur dan sibuk dengan pikirannya, gue merenung dan coba menyelami makna dari sebuah kemenangan.

Di balik sebuah kertas receipt (karena gue ga nemuin kertas lain di tas hehe) dan discman yang terus mengulang-ulang lagu yang sama, gue nulis inti dari pikiran yang keluar. Mas Yovie bilang kalau dia ingin pendekatan yang personal dalam lagu ini. Artinya, ini individu to individu. Dia ingin lagu ini berbicara dari satu hati ke satu hati lainnya. Bila akhirnya meraih kemenangan, akan menjadi kemenangan dua individu ini, bersama.

Nah, gue dah megang inti yang mas Yovie bilang. Tapi gimana dengan cerita lain yang mungkin di alami sama si pemenang? Bagaimana proses yang dia lewati hingga sampai titik final? Buat dapet cerita itu, gue harus jadi si pemenang. Gue si pemenang yang berdiri di hadapan jutaan penonton, yang meraih apa yang gue perjuangkan. Apa perasaan gue? Gak percaya, gak nyangka. That’s why I wrote “Tak pernah ku duga, aku di sini” dan gue sambungin dengan pendekatan personal, individu to individunya “Bersamamu, dalam hatiku”. Gue pernah liat dalam tayangan idol banget, kalau Ihsan salah satu finalis mengaku selepas idol ini dia akan pindah untuk meneruskan karir nyanyinya di Jakarta. Itu menginspirasi gue buat nambahin di lirik "Setiap langkah ini, begitu berarti. Mengubahku, juga hidupku" Gue yakin, selama di asrama para finalis idol ini mengalami masa yang menyenangkan dan pasti ada saat-saat sulit juga. Entah itu karena jauh dari orang yang mereka sayangi atau perasaan home sick, tapi gue yakin mereka punya kekuatan dari orang yang mencintai mereka. Orang yang meskipun jauh, tapi hidup dalam hati para finalis ini. Jadi apa yang keluar dari pikiran gue buat lirik adalah “Tidak mudah tuk lewati, hari sulit tanpamu. Dan kau hadir saat tangis dan tawaku. Engkau ada dan tlah menangkan hatiku. Semua cinta yang telah kau beri, yakinkan aku tuk bermimpi, dan kemenangan ini milik kita” sama juga dengan lirik “kadang ku merasa, tak akan mampu melewati beratnya hari. Tapi keyakinanmu pada diriku, membuatku tuk berdiri lagi. Ku tak takut tuk melangkah genggam erat tanganku” Gue rasa, kalo gue berdiri sebagai pemenang, gue akan berterima kasih buat orang yang telah membuat gue sampai di sini. “Semua ini, karna dirimu”. Dan gue merasa sebagai sang pemenang hehehe

Ini salah satu cara gue untuk buat lirik. Mencoba jadi orang yang ada dalam lirik dan lagu itu. Gimana perasaan gue, apa yang gue pikirkan, dan apa pengaruhnya terhadap emosi yang akan keluar. Begitu juga dengan lirik atau lagu lain yang gue tulis buat diri gue sendiri. Pastinya gue lebih bebas untuk mengeluarkan apa yang gue pikirkan tanpa koridor tertentu. Jadi, my next album will be so me! Karena gue sendiri yang buat lagunya, liriknya dan terlibat dalam aransemennya. I hardly can’t wait to share that with you!

Cheers!

Saturday, August 12, 2006

"Kemenangan Hati" ... Happy News!

Malam final World Cup 2006 gue diperjalanan dari Bandung-Jakarta. Sedikit terjebak kemacetan akhirnya gue nyampe di rumah mas Yovie Widianto jam 9 malem. Di situ, mas Yovie memberikan pekerjaan yang menyenangkan… membuat lirik untuk lagunya. Ini memang bukan yang pertama kali gue ngerjain lirik buat lagu mas Yovie, tapi yang ini sedikit membuat gue terlonjak. Misinya adalah lagu ini untuk winner song Indonesian Idol 2006, jadi liriknya ga bisa sebebas imajinasi gue. Perasaan gue saat itu seneng buanget! It’s a challenge, I love it. Tapi jujur, waktu ngerjain lirik lagu ini, gue ga berharap banyak. Nothing to lose… Selesai bikin lirik, gue langsung ngisi buat guide vocal, setelah mas Yovie bilang "bungkus".... langsung deh kita kirim ke Sony&BMG Entertainment Indonesia. Ini sebuah pekerjaan yang menyenangkan buat gue, kesempatan yang mungkin ga dateng ke semua orang. Gue ga berharap ada pressure dalam ngerjain lagu ini, beban hanya akan mengungkung kreativitas gue. Jadi meskipun ada batasan kerangka yang membatasi jalannya proses ini, gue membiarkan pikiran gue bebas dalam kerangka itu.

But sometimes, kebebasan berkreasi justru terhambat karena kesibukan yang menyita dan melelahkan fisik gue. Kayak kemaren, bener-bener busy day dan gue gak sempet buka internet sama sekali. …kebayang dong, dari pagi gue muter-muter di daerah Cibubur, baru ketemu makan siang jam 4 sore, langsung ke studio mixing nemenin temen gue Anty, calon artis baru Indonesia (hehe, selamat ya Mo!) yang lagi tahap akhir rekaman, sampe akhirnya gue ketiduran di mobil saking capeknya… tapi semua itu terbayar dengan satu berita saja! What?
Mas Yovie yang juga ada di studio waktu itu, tiba-tiba aja bilang kalo lagu “Kemenangan Hati” which is gue yang nulis liriknya di pakai dalam album Indonesian Idol as a winner song! Artinya, lagu ini bakalan dibawain sama pemenang dari kontes nyanyi ini saat grand final dan final result, juga di dalam albumnya. What a great news!
Wah gue seneng banget,… mungkin bagi teman composer atau musisi yang lain ini bukan suatu hal yang besar. But it is to me! Berkesempatan untuk berkolaborasi dengan seorang Yovie Widianto yang memberikan banyak influence buat gue, dan mem-publish karya ini suatu proses berarti yang gue lewati. Bukan untuk di bikin besar kepala, tapi untuk lebih baik lagi dan lagi.

So hear my soul in my song…
Hope you can feel it.
And enjoy.

Love ya all!